Open Access vs Subscription Journals: Bagaimana Perbedaannya?—Bagi para peneliti yang sudah lama berkecimpung di dunia penelitian, tentu tidak asing dengan istilah Open Access dan Subscription Journals yang sering muncul di laman jurnal online. Untuk perbedaan dan pilihan mana yang lebih baik bagi peneliti, silahkan simak penjelasan berikut.
Apa perbedaan antara Open Access dan Subscription Journals?
Open Access Journal merupakan publikasi jurnal yang menyediakan layanan untuk membaca, mengunduh, mencetak serta mendistribusikan artikel-artikel yang terbit di dalamnya gratis kepada publik tanpa biaya berlangganan maupun pembatasan akses secara online. Istilah open access pertama kali muncul di Budapest, Hongaria pada saat pertemuan seluruh peneliti, pustakawan dan beragam profesi lain tahun 2002 yang menghasilkan Deklarasi Budapest Open Access Initiative (BOAI). Istilah Subscription Journals merupakan kebalikan dari Open Access di mana para pembaca diharuskan untuk membayar sejumlah biaya untuk membaca ataupun mengunduh artikel pada suatu jurnal online. Perbedaan dari kedua model publikasi ini hanya terletak pada ada atau tidaknya biaya yang dikenakan kepada para pembaca saat mengakses artikel tersebut.
Apa saja kelebihan dan kekurangan dari masing-masing model?
Bagi jurnal dengan model open access kelebihan paling utama terletak pada aksesibilitas yang lebih luas. Hal ini dikarenakan artikel yang diterbitkan dapat diakses oleh siapa saja di seluruh dunia tanpa ada batasan pembayaran. Hal ini meningkatkan visibilitas dan kemungkinan citasi yang dilakukan oleh banyak peneliti. Selain itu, peningkatan dampak penelitian akan lebih cepat sebab artikel dapat diakses sehingga dampak dari penelitian dapat dirasakan oleh banyak pembaca. Namun, kekurangan dari open access journals menekankan biaya publikasi atau dikenal dengan istilah Article Processing Charges/APC yang besar kepada penulis sehingga biaya publikasi yang ditanggung penulis cukup mahal.
Di lain sisi, jurnal dengan model subscription journals atau jurnal berlangganan memiliki kelebihan di bagian kredibilitas dan reputasi di mana banyak jurnal berlangganan sudah memiliki reputasi tinggi dan sudah lama diakui dalam bidangnya. Selain itu, jurnal berlangganan umumnya tidak membebankan biaya publikasi kepada penulis sehingga penulis tidak perlu membayar biaya publikasi. Namun, kekurangannya adalah aksesibilitas artikel kepada pembaca akan terbatas sebab para pembaca harus membayar sejumlah biaya untuk bisa mengakses artikel tersebut. Hal ini tentu membatasi jumlah pembaca sehingga dapat mengurangi jumlah citasi terhadap artikel tersebut.
Manakah yang lebih baik di antara keduanya?
Untuk menjawab pertanyaan ini tentu kembali kepada pertimbangan dari penulis. Jika penulis ingin mengutamakan dampak dan aksesibilitas dari karya penelitiannya, tentu akan lebih baik jika penulis menerbitkannya di jurnal dengan open access. Jika penulis mempertimbangkan terkait biaya publikasi, maka jurnal berlangganan dapat menjadi pilihan terbaik karena penulis umumnya dibebaskan dari biaya publikasi artikel. Kedua model jurnal memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, pilihan terbaik tentu disesuaikan kepada tujuan dan kebutuhan dari penulis. Semoga bermanfaat!