Salah satu prestasi yang tidak dapat terlupakan bagi para mahasiswa akhir adalah berhasil menerbitkan skripsinya ke dalam jurnal terakreditasi. Jurnal terakreditasi merupakan jurnal yang sudah diakui dan diberi pemeringkatan oleh lembaga pengindeksasi jurnal. Di Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyediakan sebuah laman berisi jurnal-jurnal nasional yang sudah dinilai berkualitas dan diberi pemeringkatan berdasarkan kualitas tersebut bernama SINTA.
Science and Technology Index (SINTA) merupakan sebuah portal yang berisi jurnal-jurnal ilmiah terakreditasi yang dikelola oleh KEMENDIKBUD RISTEK. Jurnal-jurnal yang ada di dalam portal tersebut digolongkan ke dalam peringkat yang berbeda-beda. Peringkat yang disediakan SINTA dimulai dari SINTA 6 yang paling rendah hingga SINTA 1 yang paling tinggi. Semakin tinggi peringkatnya, maka akan semakin sulit untuk menerbitkan artikel ilmiah di jurnal tersebut.
Seperti yang diketahui, banyak universitas yang menjadikan publikasi di jurnal terakreditasi menjadi syarat bagi mahasiswa agar bisa mengikuti sidang akhir. Bahkan, beberapa dosen pembimbing mencoba memberikan tantangan kepada mahasiswa bimbingannya untuk mampu menerbitkan skripsinya ke dalam jurnal SINTA 2 ataupun SINTA 1. Lalu, apa yang dapat dilakukan agar skripsi tersebut diterima oleh pengelola jurnal SINTA 2?
Langkah Pertama—Pastikan topik penelitian merupakan isu terhangat yang terjadi saat ini.
Umumnya, jurnal-jurnal yang sudah terakreditasi SINTA 1 dan 2 sangat memperhatikan isi dari artikel yang mendaftar ke jurnal mereka. Untuk itu, pastikan isi dari artikel yang dibahas merupakan isu-isu terhangat yang terjadi saat ini serta relevan dengan jurusan yang ditempuh. Singkatnya, isu yang diangkat memiliki tingkat urgensi yang tinggi atau masalah yang krusial untuk dicari penyelesaiannya dalam bidang ilmu yang ditekuni.
Langkah Kedua—Mencari referensi penelitian yang valid dan terbaru
Kualitas dari isi artikel ilmiah dapat dinilai dari penggunaan referensi dalam menyusun artikel ilmiah. Dalam menulis artikel ilmiah, akan lebih baik jika referensi yang digunakan merupakan artikel-artikel yang terbit di jurnal terakreditasi SINTA maupun jurnal internasional bereputasi yang diindeks oleh Scopus maupun Web of Science. Tahun terbit dari artikel juga paling lama 5 tahun terakhir. Adapun referensi yang harus digunakan paling sedikit sebanyak 15 artikel ilmiah. Untuk beberapa kasus, terkadang sebuah risest diharuskan untuk menyediakan paling sedikit 30-50 artikel jurnal bereputasi yang terbit dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Untuk itu, jika isu yang berkaitan merupakan isu yang hangat diperbincangkan, maka akan lebih mudah untuk mengakses jurnal-jurnal yang dapat dijadikan referensi.
Langkah Ketiga—Ikuti panduan penulisan artikel dari jurnal yang dijadikan target penerbitan.
Saat memutuskan untuk mendaftar artikel ke salah satu jurnal yang terakreditasi SINTA 2, pastikan untuk mengikuti template dan aturan yang diwajibkan oleh pihak pengelola. Jika artikel yang didaftarkan memiliki isi yang bagus dan berkualitas namun tidak sesuai dengan template yang diharuskan, sudah tentu artikel akan ditolak. Untuk itu, jangan meremehkan template serta aturan yang dibuat oleh pihak pengelola jurnal.
Begitulah langkah-langkah yang bisa diikuti bagi mahasiswa atau siapapun yang berniat menerbitkan karya ilmiah mereka ke dalam jurnal terakreditasi SINTA 2. Meskipun terdengar sulit, namun langkah-langkah tersebut bukan hal yang mustahil untuk dilakukan. Semangat menulis dan menciptakan karya-karya ilmiah yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.
Boleh saya minta template sinta2 untuk artikel yang akan saya buat dari hasil skripsi saya?