Metode Penelitian R&D—Ada beragam jenis metode penelitian. Untuk metode kualitatif dan kuantitatif merupakan dua metode yang sudah familiar bagi sebagian orang terlebih bagi para peneliti. Namun, ada satu lagi metode penelitian yang cukup sering digunakan mahasiswa saat menyusun skripsi. Mahasiswa di jurusan kependidikan kerap kali membuat penelitian dengan menggunakan metode pengembangan atau Research & Development (R&D) untuk menghasilkan produk yang bermanfaat dalam menunjang proses pembelajaran.
Apa itu Metode R&D?
Sugiyono menjelaskan bahwa metode penelitian dan pengembangan atau Research & Development merupakan sebuah metode penelitian yang menghasilkan sebuah produk tertentu sekaligus menguji efektivitas produk yang dihasilkan. Hal ini juga sejalan dengan yang dijelaskan oleh Puslitjaknov bahwa model pengembangan ini merupakan sebuah dasar dalam mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Produk yang dikembangkan dapat berupa produk baru maupun penyempurnaan dari produk yang telah ada. Dapat disimpulkan bahwa metode pengembangan atau research and development ini merupakan metode yang hasil akhirnya merupakan sebuah produk baru maupun hasil penyempurnaan dari produk yang telah ada.
Apa tujuan dari Research and Development?
Umumnya, tujuan penelitian R&D terdiri atas dua informasi yaitu masalah yang akan diselesaikan dan spesifikasi dari pembelajaran, model, soal maupun perangkat yang menjadi hasil dalam memecahkan masalah tersebut. Oleh karena produk yang dihasilkan melalui proses ilmiah yang sistematik, produk yang dikembangkan harus memenuhi kriteria kualitas atau standar dan tingkat efektivitas dan efisiensi tertentu sehingga produk yang digunakan memang diyakini mampu menyelesaikan permasalahan yang ada.
Apa saja langkah-langkah penelitian Research and Development?
Menurut Borg dan Gall (1989), ada 10 langkah penelitian dan pengembangan. Adapun langkah-langkah tersebut antara lain:
- Research and Information Collection
Pada tahap ini, hal-hal yang dilakukan adalah analisis kebutuhan, studi pustaka, studi literatur, penelitian skala kecil dan standar laporan yang diperlukan.
- Planning
Bagian ini mengharuskan peneliti untuk membuat rencana penelitian meliputi kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai, desain dan langkah-langkah penelitian serta kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas
- Preliminary Field Testing
Tahapan ini berisi pengujian awal produk yang sifatnya terbatas baik dari segi substansi desain maupun pihak-pihak yang terlibat
- Main Field Testing
Setelah dilakukan uji awal, selanjutnya adalah menguji produk lebih lanjut yang meliputi uji efektivitas desain produk dan uji efektivitas desain (umumnya dengan menggunakan teknik eksperimen model pengulangan).
- Operational Product Revision
Saat pada pengujian ditemukan hal yang harus diperbaiki, maka revisi tersebut dilakukan pada bagian ini. Penyempurnaan produk pada tahap ini merupakan perbaikan kedua setelah uji lapangan yang lebih luas dari uji lapangan pertama.
- Operational Field Testing
Pengujian ini dilakukan dalam skala besar dengan melibatkan calon pemakai produk untuk menguji efektivitas dan adaptabilitas dari desain produk.
- Final Product Revision
Revisi pada bagian ini dilakukan atas dasar masukan atau hasil dari uji kelayakan yang dilakukan dalam skala besar. Tujuannya untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dari produk yang dikembangkan
- Dissemination and Implementation
Tahapan ini merupakan langkah terakhir di mana peneliti melaporkan produk pada forum-forum professional di dalam jurnal serta mengimplementasikannya produk pada praktik pendidikan.