Bagi para pengelola jurnal dan penulis yang sudah berulang kali menerbitkan artikel di jurnal pasti sudah tidak asing dengan istilah LoA. Namun, bagi penulis yang baru pertama kali ingin menerbitkan jurnal tentu merasa asing dengan kata tadi. Bahkan, meski sudah mengetahui apa itu LoA, tidak sedikit yang bahkan tidak tahu kepanjangan dari LoA. Untuk mengetahuinya, simak artikel berikut ini!
LoA merupakan singkatan dari Letter of Acceptance yang berarti sebuah surat yang menyatakan bahwa artikel yang kita submit ke dalam sebuah jurnal dinyatakan lolos untuk terbit di jurnal tersebut. LoA dikirimkan oleh pihak pengelola jurnal kepada penulis setelah artikel dinyatakan lulus proses review oleh reviewer. Singkatnya, jika penulis menerima LoA, itu menandakan bahwa artikelnya layak untuk diterbitkan.
LoA yang dimaksudkan dalam proses redaksi jurnal ilmiah berbeda dengan LoA yang sering dijadikan syarat dalam pendaftaran beasiswa. Memiliki maksud yang sama, namun LoA yang sering diminta dalam beasiswa berisi surat pernyataan bahwa kita diterima di salah satu universitas. Untuk struktur LoA dalam penerbitan artikel di jurnal ilmiah berbeda di setiap institusi penerbit jurnal ilmiah. Yang terpenting dalam LoA adalah detail terkait volume dan edisi berapa artikel akan diterbitkan.
Bagi mahasiswa tingkat akhir, tak jarang LoA menjadi salah satu berkas yang harus dilampirkan dalam mengurus administrasi sidang meja hijau. Tak banyak juga yang gagal mengikuti sidang karena mahasiswa tersebut belum melampirkan berkas LoA akibat artikelnya belum diterima oleh pihak pengelola jurnal ilmiah.
Manfaat LoA yang lainnya adalah sebagai bukti luaran riset. Sebuah riset biasanya menghasilkan luaran berupa penerbitan artikel di jurnal ilmiah. Luaran riset berupa publikasi ilmiah ini menjadi salah satu syarat saat pengajuan proposal. Sebagai bukti bahwa riset tersebut telah menghasilkan luaran berupa publikasi ilmiah, maka LoA inilah yang dapat dilampirkan meskipun artikel belum terbit.
Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa mendapatkan LoA?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, LoA biasanya diberikan setelah artikel lolos dalam proses review oleh reviewer. Maka dari itu, sebagai seorang penulis, kita harus memahami syarat dan proses apa saja yang harus dilalui dalam menerbitkan artikel ilmiah. Umumnya, proses tersebut dimulai dengan melakukan register dan submit pada jurnal yang dituju. Penulis harus memastikan bahwa artikel yang di-submit sudah mengikuti template yang disediakan oleh pihak pengelola jurnal. Selain itu, scope dari artikel tersebut harus sesuai dengan focus and scope dari jurnal yang dituju.
Setelah proses submit, maka penulis harus menunggu keputusan editor terkait apakah artikel tersebut sudah bisa diproses ke tahap reviewer atau harus direvisi oleh penulis terlebih dahulu. Jika artikel sudah masuk ke dalam proses review oleh reviewer, maka penulis harus menunggu lagi terkait keputusan reviewer terhadap artikel. Penulis harus siap jika artikel mengalami penolakan atau membutuhkan revisi agar dapat diterbitkan. LoA akan dikirimkan jika reviewer memutuskan bahwa artikelmu layak untuk terbit.